ENVY*: Originals by Nature, Nggak Butuh Validasi
Kuartet ini hadir lebih grown, lebih real, tapi masih full of surprises.
Mungkin ENVY* adalah salah satu nama yang paling sering berseliweran di radar musik alternatif lokal belakangan ini. Setelah merilis The Grand Chase di 2023 grup hip-hop ini seolah menegaskan eksistensinya sebagai salah satu suara paling segar yang lahir dari semangat bermain dan kejujuran kreatif.
Meski masing-masing personel punya kesibukan sendiri, ENVY* nggak pernah benar-benar diam. Awal 2025 mereka habiskan di studio—meracik suara, mengeksplorasi palette baru, dan akhirnya nemuin energi serta karakter sonik yang berbeda dari sebelumnya. Mereka lagi seru-serunya cooking up new tunes yang siap bikin kita semua loncat bareng nanti.
Tampil di “The Original Collective” bareng adidas Originals jadi panggung perdana ENVY* di tahun ini. Panggung itu juga jadi momen pembuktian: bahwa meskipun banyak yang berubah, ENVY* tetap punya identitas kuat—baik di musik, gaya, maupun kehadiran panggung mereka yang nggak bisa dipisahin satu sama lain.
Di tengah skena hip-hop lokal yang makin cair dan eksploratif, ENVY* tetap nyaman jadi dirinya sendiri. Nggak berusaha melebur, nggak juga ngelawan arus—mereka justru makin jujur dan authtentic.
This is a story about not forcing things, riding your own wave, and letting the music speak louder than the hype. Let’s talk originals, let’s talk ENVY*.
HB: Hi ENVY*, 2023 rasanya jadi tahun yang baik buat kalian, dari rilis “The Grand Chase” sampai main di Joyland Bali. Jadi, apa kabar kalian sepanjang 2024–2025 ini? Sibuk ngapain aja nih kalian, guys?
ENVY*: Masing-masing dari kita emang ada kesibukan sendiri-sendiri, tapi selain itu, dari kemarin kita lagi nyari suara dan palette baru yang mau kita bawa di next album. Fortunately, we have found our new sound dan sejak awal 2025 kita sibuk di studio cooking up new tunes!
“We’re comfortable being us, dan kalaupun ada perubahan, itu malah bikin kita makin jadi diri sendiri” – ENVY*
HB: Gimana rasanya tampil di The Original Collective bareng adidas Originals, mengingat ini adalah panggung pertama kalian di 2025?
ENVY*: Seru banget! Udah lama kita nggak manggung dan to be given the opportunity to join adidas’ collective means a lot to us. We feel a whole lot fresher since we’re on a new wave of sound.
HB: The Original Collective bawa semangat “originalitas” dan identitas. Kalau buat ENVY* sendiri, apa sih yang bikin kalian merasa ‘original’? Gimana cara kalian jaga itu tetap relevan?
ENVY*: Jujur, we don’t really know. Kita nggak pernah mencoba jadi sesuatu yang bukan diri kita sendiri, dan kita selalu jujur sama diri sendiri—dan itu reflected ke karya-karya kita. We feel like being original nowadays is kinda hard, tapi kita nggak terlalu mikirin itu dan cuma jadi diri sendiri aja.
“ENVY* 2025 are just having fun, man—album, EP, mixtape, whatever it is, intinya lo semua bakal suka, dan bakal loncat-loncat denger materi baru kita” – ENVY*
HB: Kalau dilihat dari sisi fashion dan stage presence, ENVY* juga cukup standout. Gimana kalian melihat hubungan antara style, musik, dan identitas band kalian secara keseluruhan?
ENVY*: I think style pribadi lo juga bisa related to musik yang lo buat. Tapi you should never base your personality off your fit. You are you before anything else.
HB: Scene hip-hop di Indonesia terus berkembang dan ngeluarin berbagai alternative sound atau gebrakan baru. Gimana kalian melihat semua ini? Kalian mencoba melebur atau gimana?
ENVY*: To be honest, we hope semua pelaku hip-hop prosper, man. Kita pengin banget denger suara-suara yang lebih gila, lebih unik, more sporadic. Dan kalau ngomongin soal “mencoba melebur” atau gimana, well… kita nggak terlalu mikirin sih. We’re comfortable being us, dan kalaupun ada perubahan, itu malah bikin kita makin jadi diri sendiri.
HB: Terakhir, gimana kalian melihat ENVY* di 2025? Album baru kah, atau apa?
ENVY*: ENVY* 2025 are just having fun, man—album, EP, mixtape, whatever it is, intinya lo semua bakal suka, dan bakal loncat-loncat denger materi baru kita. LOVE YALL.
